DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja DHCP
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Konsep DHCP yaitu melayani permintaan dari pada Clientnya, meminta IP untuk disebarkan ke client2 secara otomatis. >DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks….
Hal ini berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan “Obtain IP Address Automatically” tau kan maksud gw..
Trus Jika terdapat sebuah DHCP Server dengan range IP 192.168.1.100 sampai dengan 192.168.10.200, maka setiap komputer yang terhubung pada jaringan tersebut dan mengaktifkan penggunaan DHCP, maka DHCP Server akan memberikan alamat IP pada range diatas yaitu antara 100 – 200. ngarti kan…
kalo pada jaringan tersebut terdapat sebuah komputer dengan IP Statik dan masih dalam range dari IP DHCP Server maka DHCP Server tidak akan menggunakan IP tersebut untuk diberikan kepada pengguna DHCP yang lain..
* IP Address berarti= network addres = Host address
PROSES DHCP :
1. Indentifikasi DHCP Server
2. MeminTa IP
3. Menerima IP
4. Memutuskan Untuk Menggunakan IP tersebut…
DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent ( tak henti2 ) nyambung terus walaupun mati, DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP antara
Client dan server. Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan dan balasan
antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang sama…
Konfigurasi DHCP
Database DHCP server diorganisasikan seperti pohon. Akar dari pohon adalah alamat pool untuk network alami, ranting-rantingnya dalah alamat pool subnetwork, dan daunnya secara manual mengikat client.
Subnetwork mewarisi parameter network dan client mewarisi subnetwork parameter. Oleh karena itu, kebanyakan parameter, seperti nama domain, harus di konfigurasi pada level tertinggi (network atau subnetwork) dari pohon…..pohon jambu, pohon beringin dan lain lain….
Kelemahan DHCP :
kelemahan DHCP ini diantaranya terhubungnya komputer yang tidak diinginkan masuk pada jaringan komputer. Sehingga komputer atau laptop yang tidak diinginkan tersebut dapat mengakses sumber daya yang ada pada jaringan.
untuk menghindari hal tersebut, setiap klient komputer yang ingin terhubung ke jaringan harus di identifikasi ke absahannya. dengan menerapkan MAC address yang dimiliki oleh setiap NIC, dapat diketahui keabsahan komputer tersebut. sehingga jika ada MAC address yang tidak tidak terdaftar di komputer DHCP server, maka komputer tersebut tidak dapat mengakses jaringan…
Selengkapnya...
Anda mungkin seorang pemuda yang rajin mengoleksi handphone terbaru dengan fitur tercanggih. Anda mungkin akrab dengan apa itu 3G, kamera 5 Mega Pixel, atau push email pada blackberry. Tapi anda mungkin tidak tahu apakah yang dimaksud GPS. Apa itu GPS? mungkin hanya orang yang bekerja di bidang networking saja yang akrab dengan device ini. Apabila kita ditanya tentang pengertian GPS dan bagaimana cara kerja GPS mungkin kita hanya bisa menjawab singkatannya saja. Ya, Global Positioning System atau GPS adalah salah satu sistem canggih yang dapat membantu kita untuk mengetahui posisi dimana kita berada saat ini.
Bagaimana cara kerja GPS? GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Untuk memperoleh detail posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka. Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak gedung-gedung tinggi, akan membuat GPS bekerja kurang akurat. Informasi GPS ditransmisikan oleh beberapa satelit (tiga satelit misalnya) sehingga GPS receiver mampu mengkalkulasi dan menampilkan informasi seakurat mungkin tentang posisi, kecepatan dan informasi waktu kepada pengguna GPS.
Teknologi GPS pertama kali digunakan oleh United States Departement of Defense (DOD) untuk kebutuhan militer. Sistem GPS mulai digunakan sejak tahun 1980, namun pemakaian secara umum oleh publik baru sekira tahun 1990-an.
Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa mencapai 15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS) keakuratannya sampai 3 meter.
Jika handphone anda apakah itu blackberry atau mungkin Motorola Droid telah dilengkapi dengan fitur GPS, maka anda bisa melihat posisi anda berada saat ini di maps (Google Maps, misalnya), bahkan anda bisa menentukan berapa lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat lain, terus anda juga bisa mengukur berapa kecepatan kendaraan anda, dan tentunya anda juga diberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, berapa liter bensin yang dibutuhkan untuk anda bisa sampai ketujuan. Ada berbagai banyak manfaat yang bisa anda peroleh dari GPS di handphone anda, apalagi dengan dukungan berbagai aplikasi, yang tentunya bisa memudahkan anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tetapi mungkin fitur GPS pada handphone masih kalah dengan GPS device yang asli. Entah itu dalam tampilan atau kelengkapan informasi.
Biasanya di Indonesia GPS digunakan oleh para networker untuk menentukan arah antena jarak jauh. Karena dengan GPS maka arah sinyal akan dipancarkan pada derajat yang pas.
Sekian, semoga artikel ini mampu menjawab kesulitan anda tentang pengertian GPS dan bagaimana cara kerja GPS.
Semoga bermanfaat,
Selengkapnya...
Microsoft telah menciptakan teknologi Tabletop atau yang dinamakan Microsoft Surface, sebuah coffee-table yang berbentuk seperti komputer, yang mampu merespon sentuhan dan bar code khusus yang dimasukkan dari objek setiap harinya. Mesin tersebut telah dirilis Microsoft pada konferensi teknologi di Carlsbad, Calif, dan nantinya akan diaplikasikan ke T-Mobile USA dan properti-nya akan dipegang oleh Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc.dan Harrah’s Entertainment Inc.
Microsoft Surface menganut prinsip Vista yang kaya akan warna, dibalik dasar meja yang berwarna shinny black. Meja tersebut memiliki ukuran 30 inch dan layar touchscreen dalam frame acrylic yang jernih. Terdapat lima kamera yang memiliki sensitivitas dekat objek yang ada di antara layar. User dapat berinteraksi dengan teknologi Tabletop tersebut dengan menyentuhnya atau men-drag jemarinya dan objek seperti melukis sebuah foto atau gambar dalam layar, atau membuat item di dunia nyata menjadi label bar code spesial di atas meja tersebut.
Tidak seperti touchscreen lainnya, Microsoft Surface dapat merespon lebih dari satu sentuhan yang dilakukan secara bersamaan. Mark Bolger, Direktur Marketing Surface Computing Group, telah mendemonstrasikan teknologi Tabletop tersebut dengan menekankan satu jarinya ke layar paint palette meja tersebut, lalu men-drag hingga terbentuk wajah yang tersenyum. Kemudian, ia menggunakan 10 jarinya sekali lagi untuk menggambar wajah, lengkap dengan kepala dan rambut.
Kemudian Bolger juga menaruh sebuah kartu kredit dengan bar code yang mengarah ke permukaan layar meja Surface tersebut. Lalu tiba-tiba muncul foto digital yang keluar dari kartu kredit ke layar. Beberapa orang kemudian mendapatkan foto tersebut keluar dari kartu kredit hanya dengan menggunakan jemari-nya, untuk merotasi gambar dalam lingkaran ataupun menarik foto dari sudut untuk memperbesar gambar. Bolger mengungkapkan kelebihan Microsoft Surface yakni interaksi langsung, multi-touch, multi-user, dan Identifikasi objek yang tepat dan akurat.
Microsoft Surface juga dapat digunakan untuk para pelanggan yang ingin membeli ponsel. Hanya dengan meletakkan handphone ke layar meja, Surface akan membaca bar code dan menampilkan informasi mengenai ponsel tersebut. Pelanggan juga dapat memilih nomor telepon yang akan dipanggil dan ringtone dengan men-drag icon menuju ponsel. Para tamu yang ada di Hotel Starwood juga dapat menggunakan Microsoft Surface yang berteknologi Tabletop tersebut untuk membeli lagu yang dibayar via credit card atau reward card dengan bar code. Di hotel, pelanggan juga dapat memesan makanan dan minuman, lalu meletakkan bill pembayaran dengan men-drag kartu kredit atau ruang kunci dan meletakkan menu yang dipesan ke ‘dalam‘ credit card.
Teknologi Tabletop atau yang disebut Microsoft Surface memiliki harga yang cukup mahal yakni antara USD 5.000 hingga USD 10.000 per unit. Untuk sekarang, Microsoft telah membuat hardware Surface sendiri dan hanya memiliki enam software yang diberikan oleh pengembang software sebagai tool yang digunakan untuk membangun aplikasi Surface.
Selengkapnya...
Anda berpikir bahwa USB merupakan sarana terbaik untuk mentransfer data? anda sudah puas dengan kerja USB yang sangat praktis? Tunggu dulu, anda musti membaca artikel ini terlebih dahulu. Yaitu teknologi light peak sebagai pengganti USB di masa depan.
Intel banyak berbicara teknologi Light Peak, dan mampu mengantikan teknologi USB 3.0 dalam 1 atau 2 tahun mendatang. Apakah Light Peak itu. Sebuah teknologi untuk sistem tranfer data ke perangkat portable. Tidak lagi mengunakan signal listrik untuk data digital tetapi digantikan oleh sinar.
Light Peak tidak lain adalah perangkat fiber optik, mengunakan chip controller dan modul optic untuk mentranfer data. Dari signal listrik dirubah ke sinar lalu diterima oleh sensor dan dikembalikan lagi menjadi signal listrik.
Light Peak menjanjikan kecepatan 2 X lebih cepat dari USB 3.0. Bayangkan , kecepatan tranfer maksimum mencapai 10Gbps bahkan memiliki potensi sampai 100Gbps dalam pengembangannya
Isi Blu-ray disc hanya memerlukan tranfer 30 detik dengan sistem Light Peak.
Apakah Light Peak mampu mengantikan teknologi USB. Intel boleh mempercayakan pada teknologi Light Peak, dengan kemampuan tranfer sangat cepat. Tetapi rencana tersebut belum tentu diterima oleh pasar.
Light Peak membutuhkan komponen lebih mahal, sedangkan chip controller dibuat oleh Intel. Sisanya harus dibuat oleh perusahaan lain. Hasilnya sebuah produk dan device Light Peak akan lebih mahal dari USB.
Saat ini pengembangan USB port banyak dibuat untuk computer. Bahkan sudah mencapai 12 port untuk satu motherboard.
Apakah teknologi Light Peak mampu bersaing dengan USB 3.0? Kita simak saja di masa mendatang bersamaan dengan dilaunching nya USB 3.0 untuk umum.
Selengkapnya...
AJAX, web applications are fun to build. They are like the fancy sportscar of Websites. Web applications allow the designer and developer to get together and solve a problem for their customers that the customers might not have even know they had. That's how the blogging tools like MovableType and Blogger came about after all. I mean, before Blogger, did you know you needed an online tool to build your Web site blog? But most Web applications are slow and tedious. Even the fastest of them has lots of free time for your customers to go get a coffee, work on their dog training, or (worst of all) head off to a faster Web site. It's that dreaded hourglass! You click a link and the hourglass appears as the Web application consults the server and the server thinks about what it's going to send back to you.
Ajax is Here to Change That
Ajax (sometimes called Asynchronous JavaScript and XML) is a way of programming for the Web that gets rid of the hourglass. Data, content, and design are merged together into a seamless whole. When your customer clicks on something on an Ajax driven application, there is very little lag time. The page simply displays what they're asking for. If you don't believe me, try out Google Maps for a few seconds. Scroll around and watch as the map updates almost before your eyes. There is very little lag and you don't have to wait for pages to refresh or reload.
What is Ajax?
Ajax is a way of developing Web applications that combines:
* XHTML and CSS standards based presentation
* Interaction with the page through the DOM
* Data interchange with XML and XSLT
* Asynchronous data retrieval with XMLHttpRequest
* JavaScript to tie it all together
In the traditional Web application, the interaction between the customer and the server goes like this:
1. Customer accesses Web application
2. Server processes request and sends data to the browser while the customer waits
3. Customer clicks on a link or interacts with the application
4. Server processes request and sends data back to the browser while the customer waits
There is a lot of customer waiting.
Ajax Acts as an Intermediary
The Ajax engine works within the Web browser (through JavaScript and the DOM) to render the Web application and handle any requests that the customer might have of the Web server. The beauty of it is that because the Ajax engine is handling the requests, it can hold most information in the engine itself, while allowing the interaction with the application and the customer to happen asynchronously and independently of any interaction with the server.
Asynchronous
This is the key. In standard Web applications, the interaction between the customer and the server is synchronous. This means that one has to happen after the other. If a customer clicks a link, the request is sent to the server, which then sends the results back.
With Ajax, the JavaScript that is loaded when the page loads handles most of the basic tasks such as data validation and manipulation, as well as display rendering the Ajax engine handles without a trip to the server. At the same time that it is making display changes for the customer, it is sending data back and forth to the server. But the data transfer is not dependent upon actions of the customer.
Selengkapnya...
VDSL/VHDSL (Very High Bitrate Digital Subscriber Line) is an improved version of the technology, ADSL or Asymmetric Digital Subscriber Line, which we use to connect to the internet. They are different in how they are implemented so you probably cannot use the equipment of one for the other. The most significant difference between the two technologies that is most relevant to the use is speed. ADSL can reach maximum speeds of 8mbps download and 1mbps for upload. In comparison, VDSL can have up to 52mbps for download and 16mbps for upload.
Because of the extremely high speeds that VDSL can accommodate, it is being looked at as a good prospective technology for accommodating high bandwidth applications like VoIP telephony and even HDTV transmission, which ADSL is not capable of. Another very useful feature of VDSL stems from the fact that it uses 7 different frequency bands for the transmission of data. The user then has the power to customize whether each frequency band would be used for download or upload. This kind of flexibility is very nice in case you need to host certain files that are to be downloaded by a lot of people.
The most major drawback for VDSL is the distance it needs to be from the telephone exchange. Within 300m, you may still get close to maximum speed but beyond that, the line quality and the speed deteriorates rather quickly. Because of this, ADSL is still preferable unless you live extremely close to the telephone exchange of the company that you are subscribed to. Most VDSL subscribers are companies who need a very fast server and would often place their own servers in very close proximity.
Due to the limitations of VDSL and its high price, its expansion is not as prolific as that of ADSL. VDSL is only widespread in countries like South Korea and Japan. While other countries also have VDSL offerings, it is only handled from a few companies; mostly one or two in most countries. In comparison, ADSL is very widely used and all countries that offer high speed internet offer ADSL.
DSL technology known as very high bit-rate DSL (VDSL) is seen by many as the next step in providing a complete home-communications/entertainment package. There are already some companies, such as U.S. West (part of Qwest now), that offer VDSL service in selected areas. VDSL provides an incredible amount of bandwidth, with speeds up to about 52 megabits per second (Mbps). Compare that with a maximum speed of 8 to 10 Mbps for ADSL or cable modem and it's clear that the move from current broadband technology to VDSL could be as significant as the migration from a 56K modem to broadband. As VDSL becomes more common, you can expect that integrated packages will be cheaper than the total amount for current separate services.
In this article, you'll learn about VDSL technology, why it's important and how it compares to other DSL technologies. But first, let's take a look at the basics of DSL.
A standard telephone installation in the United States consists of a pair of copper wires that the phone company installs in your home. A pair of copper wires has plenty of bandwidth for carrying data in addition to voice conversations. Voice signals use only a fraction of the available capacity on the wires. DSL exploits this remaining capacity to carry information on the wire without disturbing the line's ability to carry conversations.
Standard phone service limits the frequencies that the switches, telephones and other equipment can carry. Human voices, speaking in normal conversational tones, can be carried in a frequency range of 400 to 3,400 Hertz (cycles per second). In most cases, the wires themselves have the potential to handle frequencies of up to several-million Hertz. Modern equipment that sends digital (rather than analog) data can safely use much more of the telephone line's capacity, and DSL does just that.
VDSL could change the face of E-commerce by allowing all types of media to run smoothly and beautifully through your computer.
Selengkapnya...
Indah dipandang, simpel dan bereaksi ketika Anda sentuh sedikit saja apakah itu? Jika itu adalah sebuah perangkat komputer atau mobile phone, maka jawaban yang paling tepat adalah sebuah layar touchscreen. Teknologi ini memang bukan barang baru karena sudah tercipta sejak 1971 dan sudah luas digunakan pada era 90-an, namun teknologinya pun terus-menerus berkembang dan masih sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
Apa Saja Teknologi Touchscreen?
Teknologi touchscreen terus berkembang dari waktu ke waktu. Jika dulu teknologi ini dipatenkan oleh pihak-pihak tertentu, pada sekitar tahun 1980-an hak paten tersebut telah berakhir dan teknologi ini menjadi milik umum yang bebas dikembangkan. Maka dari itu, teknologi ini cukup banyak berkembang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Saat ini touchscreen tidak hanya digunakan pada perangkat komputer saja. Mobil, motor, telepon genggam, PDA, konsol game, mesin-mesin berat, pesawat terbang, dan banyak lagi perangkat yang dilengkapi oleh touchscreen saat ini.
Bagaimana Sebuah Layar Touchscreen Bekerja?
Cara kerja layar touchscreen sebenarnya sangat simpel, namun juga cukup berbobot. Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika Anda menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh Anda. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar.
2. Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor.
3. Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah touchscreen.
Jika Anda ingin merasakan layar touchscreen namun tidak punya PDA atau TabletPC, pergilah ke mall-mall atau ke kumpulan mesin ATM. Di sana Anda akan menemukan sebuah aplikasi touchscreen yang sangat tepat. Penunjuk direktori atau iklan promosi di mall tersebut sudah bisa Anda akses dengan menyentuhkan jari Anda di sebuah layar besar. Atau jika Anda hanya ingin mentransfer uang tanpa mengambil uang cash, saat ini banyak tersedia mesin ATM dengan touchscreen. Semua itu tentu bertujuan untuk memudahkan Anda berinteraksi dengan komputer, sehingga informasi yang ingin dicari dapat cepat tersampaikan.
Semoga bermanfaat... ^.^
Selengkapnya...
Pages
LINK
About Me
Blog Archive
-
▼
2010
(30)
-
▼
November
(10)
- Apa itu JavaScript?
- Teknologi Komputer Masa Depan
- Wigig the Next Generation Wifi
- Cara Kerja Touchscreen
- VDSL, Improvement of Internet Speed
- What is AJAX ( Asynchronous Java Script )
- Teknologi Light Peak, pengganti USB di masa depan
- Microsoft Table Computer
- Apa yang dimaksud GPS?
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
-
▼
November
(10)
Tags
- History (5)
- Pengetahuan (3)
- Science (5)
- Software (1)
- Technology (16)
Categories
- History (5)
- Pengetahuan (3)
- Science (5)
- Software (1)
- Technology (16)